Patah Seribu

Saturday, January 18, 2014

Misteri Lagu Berhantu (Haunted Song) "Menanti keKasih"



Mungkin tak ramai yang kenal dengan Alda, atau nama penuhnya Alda Risma Elfariani.
Penyanyi dari negara seberang, ini popular dengan lagu Aku Tak Biasa pada tahun 1998.. Kemudian ditemui mati dalam keadaan tragik dengan terdapat kesan suntikan jarum di tangan di sebuah hotel di Indonesia pada Disember 2006. Lagu terakhir sebelum beliau meninggal dunia adalah berjudul "Menanti keKasih".
Kisahnya, dia pada mulanya, difikirkan telah mati akibat dos berlebihan dalam bunuh diri selepas kesan-kesan suntikan ditemui pada dirinya. Tak pasti sama ada mati bunuh diri atau dibunuhtapi yang pasti mati sebab overdose. Tapi, lepas forensik cek mayat dia dan didapati dia dah mati 7 hari.  
Sebelum kita merungkai kemesterian lagu itu, mari kita baca dulu fakta kematian penyanyi Alda Risma

SAAT ini keluarga besar Alda Risma masih terpukul atasberita tewasnya penyanyi muda itu karena overdosis penggunaan narkotika. Mereka lebih menutup diri dan enggan untuk berkomentar perihal berbagai spekulasi yang bermunculan di seputar kematian Alda, apalagi dia ditemukan di sebuah kamar hotel saat sedang bersama kekasihnya, Ferry Surya Perkasa.
Yang jelas selain ditemukan beberapa jarum suntik, juga ditemukan beberapa buah kondom di tempat kejadin, di kamar 432 Hotel Grand Menteng Jakarta Timur.
Selalu saja ada saat terakhir di saat kepergian orang yang terkasih untuk selamanya. Hal itulah yang dialami oleh keluarga besar Alda termasuk Farah, salah seorang adiknya, yang sedang dirundung duka itu. ''Saya masih terpukul, sebab saya terakhir bertemu dengannya pada hari Minggu saat Kak Alda hendak berpamitan untuk pergi bersama Ferry,'' katanya.
Saat Minggu sore, Alda memanggilnya untuk berpamitan dan sudah mengenakan baju warna pink dan celana biru. ''Tolong bilangin mama, kakak pergi dulu, tolong jagain mama ya,'' kata Alda seperti ditirukan oleh Farah.
Farah sama sekali tidak mendapatkan firasat apa-apa tentang kepergian kakaknya itu untuk yang terakhir kalinya. Hanya saja pada tanggal 9 Desember lalu, Farah mendapatkan kado dari Alda yang sama sekali di luar kebiasannya. ''Ulang tahun saya kan masih seminggu lagi, tapi sebelum waktunya dia sudah memberikan saya bingkisan. Saya terkejut apa maksudnya,'' ujarnya.
Saat itu dia ingat dengan pesan Alda bahwa pemberian itu dari kakak, sebab takut tidak bisa memberikan sesuatu lagi. ''Ini kado dari kakak untuk tahun depan, dan tahun depannya lagi,'' ujarnya.
Barulah Farah merasakan bahwa itu mungkin adalah sebuah pesan yang terakhir kalinya yang dia dengar dari Alda langsung. Semenjak mengetahui berita tewasnya Alda, Farah lebih banyak murung dan dia sempat menjadi histeris saat Alda sudah dimakamkan. ''Saya ini dekat banget dengan dia, suka curhat tentang berbagai hal dan dia selalu memperhatikan saya dan membantu saya. Dia itu bisa menjadi teman, bisa juga menjadi sosok papa yang sudah lama meninggal dunia karena sakit. Kak Alda itu adalah tonggak keluarga dan dia orangnya sangat asyik dan enak untuk diajak ngobrol,'' ujarnya.
Tiba-tiba Nurhayati Aksaria, adik Alda yang lain menangis dan kembali meratapi kepergian kakaknya yang tiba-tiba itu. Dia menangis sesenggukan di sebelah Farah saat kami berusaha untuk mewawancarainya. ''Saya kaget saat mendengar Kak Alda tewas karena overdosis, padahal dia itu tidak ada tanda-tanda sebagai seorang pecandu,'' tandasnya.
Lebih Banyak Diam
Kepergian Alda juga diratapi oleh ibundanya, Halimah yang lebih banyak diam dan tidak mau berkomentar banyak. Dia hanya meminta kepada seluruh temanya dan sanak keluarga untuk mendoakan kepergiaannya. ''Saya tidak bisa lagi ngomong banyak, sebab semuanya sudah takdir. Saya hanya memohon kepada semuanyaagar didoakan semoga arwahnya diterima-Nya,'' ujarnya.
Sejak ditinggal oleh papanya, Alda bersama dengan sembilan orang adiknya tinggal bersama dengan kakek neneknya di Bogor. Dan kepergian Alda untuk selamanya itu juga membuat kakeknya, Suwardi tidak mempercayainya. Banyak kesan manis yang ditinggalkan oleh cucunya. Salah satunya adalah renovasi mushala di lingkungan tempat tinggalnya.
''Dia itu menyumbang pembangunan mushala sehingga sekarang bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar. Dia menyumbang sajadah, lantai keramik, dinding keramik, kipas angin dan lampu masjid. Pokoknya segala keperluan masjid dia menyumbang,'' tandasnya.
Suwardi sangat terkesan dengan kemurahan hati cucunya itu selain sebagai seorang tonggak keluarga. Alda juga sering bertukar fikiran dengannya sejak ditinggal mati oleh ayahnya. (Ali Imron Hamid-41)
Halimah, ibu almarhumah penyanyi Alda Risma Elfariani, mengatakan puterinya sempat dianiaya dan diancam oleh Ferry Surya Prakasa sebelum meninggal di hotel Grand Menteng, Matraman, Jakarta Timur pada 12 Desember 1996 silam.
Hal itu diungkapkan Halimah saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus kematian Alda dengan terdakwa Ferry Surya Prakasa alias Eric di PN Jakarta Timur, Selasa.
Ancaman dan penyiksaan yang dialami Alda, kata Halimah, terjadi sejak kurang lebih satu tahun sebelum Alda meninggal.
"Alda melalui pesan singkat (sms, red) mengemukakan bahwa dia diancam, dianiaya," kata Halimah.
Kemudian, dalam persidangan itu, Halimah menunjukkan sms yang dikirimAlda kepadanya selama penyanyi cantik itu diajak Ferry pergi dari rumah selama lebih dari satu bulan.
"Aku dipukul, ditampar, ditonjok mukaku, aku tidak rela, aku tidak ada salah apapun, aku diancam dan dianiaya," ungkap Halimah ketika membacakan sms tersebut di dalam persidangan.
Dalam sms terpisah, kata Halimah, Alda menginginkan semua sms yang dikirimnya agar disimpan untuk digunakan sebagai bukti jika suatu saat diperlukan.
"Tolong sms ini disimpan, jangan bilang ke Eric," lanjut Alda dalam sms yang dibacakan Halimah.
Halimah mengatakan, hubungan Alda dan Ferry sebagai sepasang kekasih mulai memburuk ketika Halimah melarang keduanya untuk melanjutkan hubungan. Hal itu dilakukan Halimah setelah mengetahui bahwa Ferry telah berstatus sebagai suami.
Selain itu, katanya, hubungan sepasang kekasih itu mulai retak setelah Ferry cemburu terhadap hubungan antara Alda dengan mantan tunangannya, Iwan.
Selama kepergian Alda bersama Ferry selama lebih dari satu bulan itu, Halimah hanya bisa menjalin komunikasi dengan Alda melalui telepon seluler.
Menurut Halimah, Alda selalu menolak ketika Halimah hendak melaporkan kasus tersebut kepada polisi.
"Setiap kali Alda telepon, terdengar ada intimidasi di sampingnya," kata Halimah.
Selain itu, katanya, Alda juga pernah berpesan kepada dirinya bahwa Aldaakan dibunuh apabila kasus itu dilaporkan ke polisi.
Lebih lanjut Halimah mengatakan, hubungan misterius antara Alda dan Ferry terus berlanjut hingga akhirnya berujung pada kematian pelantun tembang Aku Tak Biasa itu pada 12 Desember 2006.
Dua hari sebelum Alda meninggal, menurut Halimah, Ferry menjemputAlda dan keduanya tidak pernah pulang.
Ferry Surya Prakasa dijerat dengan tuduhan pidana pasal 338 (sengaja menghilangkan nyawa orang), pasal 340 (pembunuhan berencana) dan pasal 359 (kelalaian yang mengakibatkan kematian) KUHPidana sehubungan peristiwa meninggalnya Alda di kamar 432 Hotel Grand Menteng, Matraman, Jakarta Timur, pada 12 Desember 2006 lalu.
Penyanyi cantik itu awalnya diduga meninggal karena overdosis obat-obatan terlarang. Dari rekaman kamera sekuriti hotel diketahui keberadaan Alda di hotel tersebut bersama Ferry, juga seorang wanita yang hingga kini belum diketahui keberadaanya
 
Berikut adalah lirik lagu ini. Hayati bersama lagu yg sy letak

Malam sunyi ku sendiri
Duduk sepi diatas pohon
Ku biarkan rambut ku terurai
Tanpa kaki kelelawar
Anjing & bulan purnama

Ku menanti kekasihku
Yang belum mati
Kapan mati kekasihkuKu menanti kau disini
Ayo mati bunuh diri
Agar kita jumpa lagiSeperti dulu (ketawa)

Mana mungkinku kembali
Hidup lagi seperti dulu
Kecuali engkau mati
Mohon mengerti


 
PERSOALAN
Jika lagu ini dirakam 3 hari selepas kematian Alda Risma, siapa yang rekod lagu ini? Khabar nya lagu ini secara tiba tiba sahaja sudah siap & pengurus Alda sendiri tidak tahu dari mana datangnya lagu ini.  Saya sedang berusaha mencari penyanyi penyanyi yang mempunyai suara yang sama dengan suara Alda Risma dan ia memerlukan masa yang lama.

Jika Alda Risma yang merakam lagu ini, apa motifnya dia mencipta lagu itu? Untuk membalas dendam terhadap kekasih yang menganiayanya? Sekarang ni, pembunuh itu bebas selepas menjalani 2/3 penahanannya. Dalam link http://us.metro.news.viva.co.id/news/read/220245-pembunuh-artis-alda-risma-dibebaskan ada beritahu sebab pembunuh itu dibebaskan.

KESIMPULANNYA
Lagu ‘Menanti Kekasih’ itu hanyalah sebuah lagu. Seram atau tidak terpulang kepada pendengarnya sebab bagi saya ia menjadi seram bila kita membayangkan hantu hantu itu di dalam minda dan fikiran kita. Saya tidak menolak kewujudan alam ghaib tetapi syaitan sudah berjanji di hadapan Allah S.W.T. untuk menyesatkan manusia sehingga akhir kiamat.  Jadi apa apa yang berlaku, kita bergantung pada Allah dan meminta pertolongan daripadanya. Jangan mudah terpengaruh dengan mana mana lagu pun,terutama sekali lagu lagu yang membawa kita ke arah kesesatan atau perkara yang merosakkan badan serta iman kita.

“What we see may not be real and what is real we may not see”



7 comments:

  1. Wowww .. tragic jgk ya kematiannya .. best2 lagu nya nie .. harap2 roh nya tenang d sana , d ampunkan segala dosa2nya .. aammiinnnn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mesti la best awok, paling best lagu patah jadi dua.

      Delete
  2. Sebenarnya ini lagu The Panasdalam, judul lagunya "Rintihan Kuntilanak"

    ReplyDelete