Mungkin tak ramai yang kenal dengan Alda, atau
nama penuhnya Alda Risma Elfariani. Penyanyi dari negara
seberang, ini popular dengan lagu
Aku Tak Biasa pada tahun 1998.. Kemudian ditemui mati dalam keadaan tragik
dengan terdapat kesan suntikan jarum di tangan di sebuah hotel di Indonesia pada Disember 2006. Lagu terakhir sebelum
beliau meninggal dunia adalah berjudul "Menanti keKasih".
Kisahnya, dia pada
mulanya, difikirkan telah mati akibat dos berlebihan dalam bunuh diri selepas
kesan-kesan suntikan ditemui pada dirinya. Tak pasti sama ada mati bunuh diri
atau dibunuhtapi yang pasti mati sebab overdose. Tapi, lepas forensik cek mayat
dia dan didapati dia dah mati 7 hari.
Sebelum kita merungkai kemesterian lagu itu, mari kita baca dulu fakta kematian
penyanyi Alda Risma
SAAT ini keluarga
besar Alda Risma masih terpukul atasberita tewasnya penyanyi muda itu karena overdosis
penggunaan narkotika. Mereka lebih menutup diri dan enggan untuk berkomentar
perihal berbagai spekulasi yang bermunculan di seputar kematian Alda, apalagi
dia ditemukan di sebuah kamar hotel saat sedang bersama kekasihnya, Ferry Surya
Perkasa.
Yang jelas selain ditemukan beberapa jarum suntik,
juga ditemukan beberapa buah kondom di
tempat kejadin, di kamar 432 Hotel Grand Menteng
Jakarta Timur.
Selalu saja ada saat
terakhir di saat kepergian orang yang terkasih untuk selamanya. Hal itulah yang
dialami oleh keluarga besar Alda termasuk Farah, salah seorang adiknya, yang
sedang dirundung duka itu. ''Saya masih terpukul, sebab saya terakhir bertemu
dengannya pada hari Minggu saat Kak Alda hendak berpamitan untuk pergi bersama
Ferry,'' katanya.
Saat Minggu sore, Alda memanggilnya untuk berpamitan
dan sudah mengenakan baju warna pink dan
celana biru. ''Tolong bilangin mama, kakak pergi dulu, tolong jagain mama ya,''
kata Alda seperti ditirukan oleh Farah.
Farah sama sekali tidak mendapatkan firasat apa-apa
tentang kepergian kakaknya itu untuk yang terakhir kalinya. Hanya saja pada
tanggal 9 Desember lalu, Farah mendapatkan kado dari Alda yang sama sekali di luar kebiasannya.
''Ulang tahun saya kan masih seminggu lagi, tapi sebelum
waktunya dia sudah memberikan saya bingkisan. Saya terkejut apa maksudnya,''
ujarnya.
Saat itu dia ingat
dengan pesan Alda bahwa pemberian itu dari kakak, sebab takut tidak bisa
memberikan sesuatu lagi. ''Ini kado dari kakak untuk tahun depan, dan tahun
depannya lagi,'' ujarnya.
Barulah Farah merasakan bahwa itu mungkin adalah
sebuah pesan yang terakhir kalinya yang dia dengar dari Alda langsung. Semenjak
mengetahui berita tewasnya Alda, Farah lebih banyak murung dan dia sempat
menjadi histeris saat Alda sudah dimakamkan. ''Saya ini dekat banget dengan
dia, suka curhat tentang berbagai hal dan dia selalu memperhatikan saya dan
membantu saya. Dia itu bisa menjadi teman, bisa juga menjadi sosok papa yang
sudah lama meninggal
dunia karena sakit. Kak Alda itu adalah tonggak keluarga dan dia orangnya
sangat asyik dan enak untuk diajak ngobrol,'' ujarnya.
Tiba-tiba
Nurhayati Aksaria, adik Alda yang lain menangis dan kembali meratapi kepergian
kakaknya yang tiba-tiba itu. Dia menangis sesenggukan di sebelah Farah saat
kami berusaha untuk mewawancarainya. ''Saya kaget saat mendengar Kak Alda tewas
karena overdosis, padahal dia itu tidak ada tanda-tanda sebagai seorang
pecandu,'' tandasnya.
Lebih Banyak Diam
Kepergian Alda juga diratapi oleh ibundanya, Halimah
yang lebih banyak diam dan
tidak mau berkomentar banyak. Dia hanya meminta kepada seluruh temanya dan
sanak keluarga untuk mendoakan kepergiaannya. ''Saya tidak bisa lagi ngomong
banyak, sebab semuanya sudah takdir. Saya hanya memohon kepada semuanyaagar didoakan
semoga arwahnya diterima-Nya,'' ujarnya.
Sejak
ditinggal oleh papanya, Alda bersama dengan sembilan orang adiknya tinggal
bersama dengan kakek neneknya di Bogor. Dan kepergian Alda untuk selamanya itu
juga membuat kakeknya, Suwardi tidak mempercayainya. Banyak kesan manis yang
ditinggalkan oleh cucunya. Salah satunya adalah renovasi mushala di lingkungan
tempat tinggalnya.
''Dia itu menyumbang pembangunan mushala sehingga
sekarang bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar. Dia menyumbang sajadah, lantai keramik, dinding keramik, kipas angin dan lampu masjid.
Pokoknya segala keperluan masjid dia menyumbang,'' tandasnya.
Suwardi
sangat terkesan dengan kemurahan hati cucunya itu selain sebagai seorang
tonggak keluarga. Alda juga sering bertukar fikiran dengannya sejak ditinggal
mati oleh ayahnya. (Ali Imron Hamid-41)
Halimah, ibu almarhumah penyanyi Alda Risma Elfariani, mengatakan puterinya sempat dianiaya dan diancam
oleh Ferry Surya Prakasa sebelum meninggal di hotel
Grand Menteng,
Matraman, Jakarta Timur pada 12 Desember 1996 silam.
Hal itu diungkapkan Halimah saat
dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus kematian Alda dengan terdakwa Ferry Surya
Prakasa alias Eric
di PN Jakarta Timur, Selasa.
Ancaman dan penyiksaan yang dialami Alda, kata Halimah, terjadi sejak kurang
lebih satu tahun sebelum Alda meninggal.
"Alda melalui pesan singkat (sms, red) mengemukakan bahwa dia diancam, dianiaya," kata Halimah.
Kemudian, dalam persidangan itu, Halimah menunjukkan sms yang dikirimAlda kepadanya selama penyanyi
cantik itu diajak Ferry pergi dari rumah selama lebih dari satu bulan.
"Aku dipukul, ditampar, ditonjok
mukaku, aku tidak rela, aku tidak ada salah apapun, aku diancam dan dianiaya," ungkap Halimah
ketika membacakan sms tersebut di dalam persidangan.
Dalam sms terpisah, kata
Halimah, Alda menginginkan semua sms yang
dikirimnya agar disimpan
untuk digunakan sebagai bukti jika suatu saat diperlukan.
"Tolong sms ini disimpan, jangan bilang ke Eric," lanjut Alda dalam sms yang dibacakan
Halimah.
Halimah mengatakan, hubungan Alda dan Ferry sebagai sepasang
kekasih mulai memburuk ketika Halimah melarang keduanya untuk melanjutkan
hubungan. Hal itu dilakukan Halimah setelah mengetahui bahwa Ferry telah
berstatus sebagai suami.
Selain itu, katanya, hubungan
sepasang kekasih itu mulai retak setelah Ferry cemburu terhadap hubungan antara Alda dengan mantan tunangannya,
Iwan.
Selama kepergian Alda bersama Ferry selama lebih dari
satu bulan itu, Halimah hanya bisa menjalin komunikasi dengan Alda melalui telepon seluler.
Menurut Halimah, Alda selalu menolak ketika Halimah
hendak melaporkan kasus tersebut kepada polisi.
"Setiap kali Alda telepon, terdengar ada
intimidasi di sampingnya," kata Halimah.
Selain itu, katanya, Alda juga pernah berpesan kepada dirinya bahwa Aldaakan dibunuh apabila kasus itu dilaporkan ke polisi.
Lebih lanjut Halimah mengatakan, hubungan misterius
antara Alda dan Ferry terus berlanjut hingga akhirnya berujung
pada kematian pelantun tembang Aku
Tak Biasa itu pada 12
Desember 2006.
Dua hari sebelum Alda meninggal, menurut Halimah, Ferry menjemputAlda dan keduanya tidak pernah pulang.
Ferry
Surya Prakasa dijerat dengan tuduhan pidana pasal 338 (sengaja menghilangkan
nyawa orang), pasal 340 (pembunuhan berencana) dan pasal 359 (kelalaian yang
mengakibatkan kematian) KUHPidana sehubungan peristiwa meninggalnya Alda di kamar 432 Hotel Grand Menteng, Matraman, Jakarta Timur, pada 12 Desember 2006 lalu.
Penyanyi cantik itu awalnya diduga meninggal karena
overdosis obat-obatan terlarang. Dari rekaman kamera sekuriti hotel diketahui
keberadaan Alda di hotel tersebut bersama Ferry, juga seorang wanita
yang hingga kini belum diketahui keberadaanya
Berikut adalah lirik lagu ini. Hayati bersama lagu yg sy letak
Malam sunyi ku sendiri
Duduk sepi diatas pohon
Ku biarkan rambut ku terurai
Tanpa kaki kelelawar
Anjing & bulan purnama
Ku menanti kekasihku
Yang belum mati
Kapan mati kekasihkuKu menanti kau disini
Ayo mati bunuh diri
Agar kita jumpa lagiSeperti dulu (ketawa)
Mana mungkinku kembali
Hidup lagi seperti dulu
Kecuali engkau mati
Mohon mengerti
PERSOALAN
Jika lagu ini dirakam 3 hari selepas kematian
Alda Risma, siapa yang rekod lagu ini? Khabar nya lagu
ini secara tiba tiba sahaja sudah siap & pengurus Alda sendiri tidak tahu
dari mana datangnya lagu ini. Saya
sedang berusaha mencari penyanyi penyanyi yang mempunyai suara yang sama dengan
suara Alda Risma dan ia memerlukan masa yang lama.
KESIMPULANNYA
Lagu
‘Menanti Kekasih’ itu hanyalah sebuah lagu. Seram atau tidak terpulang kepada
pendengarnya sebab bagi saya ia menjadi seram bila kita membayangkan hantu
hantu itu di dalam minda dan fikiran kita. Saya tidak menolak kewujudan alam
ghaib tetapi syaitan sudah berjanji di hadapan Allah S.W.T. untuk menyesatkan
manusia sehingga akhir kiamat. Jadi apa
apa yang berlaku, kita bergantung pada Allah dan meminta pertolongan
daripadanya. Jangan mudah terpengaruh dengan mana mana lagu pun,terutama sekali
lagu lagu yang membawa kita ke arah kesesatan atau perkara yang merosakkan
badan serta iman kita.
“What we see
may not be real and what is real we may not see”